Realita Cinta dalam Ilmu Fisika


Apa itu CINTA???
Ada banyak sekali definisi tentang cinta, dan setiap kali orang membahas soal cinta masing-masing pasti punya teori yang berbeda-berbeda soal cinta. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Setuju??bagi yang tidak setuju silahkan definisikan sendiri (No Offence). Sejauh ini tidak ada yang bisa mendefinisikan cinta secara sempurna, karena kesempurnaan adalah milik Allah (kata bunda Dorce).
Menurut Erich Fromm, seorang pakar psikologi dalam bukunya (The Art of Loving) menyatakan bahwa cinta itu mempunyai empat gejala, yaitu: care, responsibility, respect, knowledge. Ke-empat gejala tersebut muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Untuk lebih jelasnya silahkan baca sendiri Bukunya (perlu di perhatikan ini bukan bagian dari promosi).

Disini saya tidak akan membahas cinta dari segi bahasa atau psikologi. Disini saya akan membahas Cinta jika ditinjau dalam ilmu fisika. Ternyata Cinta itu bisa dirumuskan dan diukur besarannya.
Di jagat raya ini, semua makhluk (baik yang hidup atau mati) akan tertarik kepada lawan jenisnya. Hewan jantan akan tertarik kepada betina dan sebaliknya. Laki-laki akan tertarik pada wanita dan sebaliknya (kecuali maho dan lesbi). Begitu juga dengan benda, Jika terdapat dua benda yang mempunyai muatan listrik statis berbeda terletak berdekatan, kedua benda tersebut akan tarik menarik. Sebaliknya, jika keduanya mempunyai muatan yang sama, keduanya akan saling menolak.
Jika Cinta diibaratkan sebagai gaya tarik antar muatan ( F ), dan laki-laki diibaratkan sebagai muatan positif dan perempuan adalah muatan negatif, maka berdasarkan hukum coulomb, besarnya gaya tarik (cinta) dapat dirumuskan:

Keterangan:
  1. Gaya tarik (F) dapat kita analogikan sebagai Besarnya Cinta
  2. Muatan (q) dapat kita analogikan sebagai daya tarik seksual (sex appealling). contohnya : kecantikan, ketampanan, kekayaan, kecerdasan, kedewasaan, kebaikan dll.
  3. Konstanta (K) dapat kita analogikan sebagai Lingkungan/media yang menghubungkan
  4. Jarak (r) adalah jarak antara laki-laki dan perempuan

Maka berdasarkan rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa:
  1. Semakin besar daya tarik seksual (muatan) yang dimiliki laki-laki dan perempuan, maka semakin besar pula kekuatan cinta yang dimiliki kedua insan tersebut, dan sebaliknya. contohnya: seorang perempuan akan memiliki cinta yang lebih besar kepada laki-laki yang tampan, kaya, bersih, baik, dst daripada kepada laki-laki yang jelek, miskin, jahat, kotor, tidak baik, dst. Tetapi ketertarikan terhadap sex appeall ini sangat subjektif. Maksudnya, bisa saja perempuan lebih tertarik pada laki-laki yang baik tapi jelek daripada laki-laki tampan, kaya, tapi tidak baik. Karena yang dia dambakan adalah lelaki yang baik. Artinya kecocokanlah yang berperan penting dalam ketertarikan.
  2. Semakin mendukung suatu keadaan (K) terhadap ikatan cinta, maka semakin besar cinta yang dimiliki, dan sebaliknya. contohnya: Ketika seorang laki-laki berada dalam lingkungan yang banyak godaan wanita, maka besarnya cinta kepada pasangannya akan mengecil. atau pasangan yang intens berinteraksi akan memiliki cinta yang lebih besar daripada pasangan yang jarang berinteraksi/berhubungan.
  3. Semakin dekat jarak antara laki-laki dan perempuan, maka semakin besar pula cinta yang dimiliki, dan sebaliknya. contohnya: Hubungan LDR (Long Distance Relationship) rawan untuk putus, karena ada jarak yang cukup jauh yang memisahkan mereka. Tetapi di jaman modern seperti ini, Mengecilnya besaran cinta dapat diatasi dengan memperbesar nilai Konstanta (K), dengan cara memperbanyak interaksi antar keduanya. misalnya dengan saling smsan, chating, telepon, video call dsb.
Terkait pepatah "Cinta itu buta atau melumpuhkan logika", ternyata dalam ilmu fisika membenarkan teori tersebut, karena faktor yang mempengaruhi besarnya gaya tarik (cinta) tidak hanya daya tarik visual (Sex Appeall), ada faktor lain yaitu Konstanta (lingkungan/media yang menghubungkan) dan jarak.

Tips dari saya berdasarkan rumus cinta diatas:
ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata tidak mendapatkan respon seperti yang diinginkan, berarti ada komponen (muatan, Konstanta dan jarak) yang perlu diselaraskan agar dapat sesuai seperti yang kita inginkan. contohnya: seorang lelaki dengan wajah pas-pasan (nilai q kecil) mendekati seorang wanita cantik, maka agar saling tertarik, perbesarlah nilai K dengan cara memperbanyak interaksi, dan perkecilah jarak diantara kalian. Seperti kata pepatah jawa "witting tresno jalaran soko kulino"

Demikian pembahasan tentang Realita Cinta dalam ilmu fisika. Intinya ketiga komponen (muatan, Konstanta dan jarak) saling berhubungan satu sama lain. Jika ada salah satu saja yang berubah maka akan mempengaruhi besarnya gaya tarik (cinta)

#Berbagi itu indah

Category:

2 comments:

Anonymous said...

cinta menurut fisika

Unknown said...

keren postnya, bisa di visit juga blog saya https://msyahrianfr.blogspot.com

Post a Comment